"Maaf aku tidak bisa melanjutkan semua ini, entah mengapa aku merasa bosan. Kamu terlalu baik, kamu sangat baik bagi ku. Kamu selalu berusaha membahagiakan ku, setiap ada masalah kamu tidak marah, tetapi lebih memendamnya dan menyelesaikannya di kemudian hari. Ini bukan salah mu, tetapi aku cuma ingin mengatakan aku bosan."
"Aku tidak berani tegas dalam hubungan ini, aku hanya takut mengulang lagi dari nol jika aku harus memutuskan hubungan ini. Seperti aku membuang-buang waktu saja selama ini. Aku malas memulai untuk jatuh cinta lalgi dengan orang lain."
"Sebenarnya, aku takut dimarah oleh orang tua ku jika hubungan ini berakhir. Itu mengapa aku selama ini berusaha untuk tetap ada dalam hubungan ini."
"Selama ini, kemana pun aku berpergian bersamamu, aku anggap kita jalan-jalan biasa. Ya karena tidak ada teman yang aku ajak jalan - jalan. Kalau ada teman yang aku ajak jalan pasti aku ajak merekalah."
"Maaf, beberapa waktu ini ada seseorang yang care dengan ku. Ternyata aku ada rasa dengannya, aku tidak tahu saat ini harus memilih siapa. Aku tidak mau meninggalkan mu karena aku takut ini hanya sesaat tetapi aku tidak bisa menjamin rasa dengan mu akan baik-baik saja."
Bagi seorang pria, ini salah ku. Aku yang menyebabkan semua ini terjadi. Aku gagal membuatnya untuk tidak bosan dalam hubungan ini. Bagi kami seorang pria, kami tidak bisa mengatakan kalau wanita itu egois dan jangan pernah menagih semua pengorbanan selama ini untuknya, karena itu akan sia-sia saja.
Kami cuma berusaha belajar menjaga sebuah komitmen yang telah kami buat bersama, suka duka, sedih senang, bosan tidak bosan, tetap saling menjaga satu sama lain. Itu harapan ku selama ini, karena setiap pasangan akan selalu berhadapan dengan rasa bosan. Apalagi aku pria yang memiliki banyak kekurangan, hal terakhir yang bisa seorang pria buruk seperti ku ini dalam sebuah hubungan adalah menjaga komitmen itu sendiri.
"Aku tidak berani tegas dalam hubungan ini, aku hanya takut mengulang lagi dari nol jika aku harus memutuskan hubungan ini. Seperti aku membuang-buang waktu saja selama ini. Aku malas memulai untuk jatuh cinta lalgi dengan orang lain."
"Sebenarnya, aku takut dimarah oleh orang tua ku jika hubungan ini berakhir. Itu mengapa aku selama ini berusaha untuk tetap ada dalam hubungan ini."
"Selama ini, kemana pun aku berpergian bersamamu, aku anggap kita jalan-jalan biasa. Ya karena tidak ada teman yang aku ajak jalan - jalan. Kalau ada teman yang aku ajak jalan pasti aku ajak merekalah."
"Maaf, beberapa waktu ini ada seseorang yang care dengan ku. Ternyata aku ada rasa dengannya, aku tidak tahu saat ini harus memilih siapa. Aku tidak mau meninggalkan mu karena aku takut ini hanya sesaat tetapi aku tidak bisa menjamin rasa dengan mu akan baik-baik saja."
Bagi seorang pria, ini salah ku. Aku yang menyebabkan semua ini terjadi. Aku gagal membuatnya untuk tidak bosan dalam hubungan ini. Bagi kami seorang pria, kami tidak bisa mengatakan kalau wanita itu egois dan jangan pernah menagih semua pengorbanan selama ini untuknya, karena itu akan sia-sia saja.
Kami cuma berusaha belajar menjaga sebuah komitmen yang telah kami buat bersama, suka duka, sedih senang, bosan tidak bosan, tetap saling menjaga satu sama lain. Itu harapan ku selama ini, karena setiap pasangan akan selalu berhadapan dengan rasa bosan. Apalagi aku pria yang memiliki banyak kekurangan, hal terakhir yang bisa seorang pria buruk seperti ku ini dalam sebuah hubungan adalah menjaga komitmen itu sendiri.
Comments
Post a Comment