Sudah lama sekali aku tidak sempat bercengkrama lagi dengan sahabatku. Sampai suatu saat ia datang kembali untuk sekedar berbagi apa yang dia rasa terntang salah satu harinya. Ini tentang sebuah kekaguman yang memang harus berhenti hanya pada rasa kagum saja. Mengapa begitu? Kini sahabatku bercerita.
Disaat ia berkegiatan, seperti biasa dengan semangat ia selalu melewati hari-harinya. Entah hari seperti biasa atau sedang ada kegiatan bersama. Pada saat itu, secara tidak sengaja ia berjumpa dengan seseorang disana. Seseorang yang ia belum kenal. Amat judes, sedikit tomboy, tapi dibalik itu memiliki senyum yang indah. Sahabatku ini amat sangat ingin tau siapa dia.
Sosok yang simple dan apa adanya menjadi daya tarik tersendiri. Mungkin tidak semua pria tertarik dengan hal itu, tetapi sahabatku lebih menyukai hal-hal seperti itu. Ia bercerita pada ku. Awalnya aku tak mengenalnya, tetapi cara ia berkomunikasi, tersenyum, dan menatap sesuatu, membuatku mengaguminya. Wanita yang indah.
Beberapa kali ia sempat saling bertukar senyum dan bercengkrama disela-sela berkegiatan dan lucunya mereka belum juga berkenalan. Mungkin benar pria lebih cepat mengagumi dan menyukai seorang wanita pada pandangan pertama, katanya. Rasanya nyaman bisa ada didekatnya dan berbagi senyuman. Tapi, sahabatku langsung berhenti bercerita dan akhinya tersenyum, sendiri.
Kami sudah tidak sendiri lagi. Itu mengapa lebih baik sebatas mengagumi, tidak ada yang lebih dari teman yang saling mengagumi. Aku paham hal itu, karena aku tau juga sahabatku sudah tidak sendiri lagi. Ada hati yang ia harus selalu jaga, tapi aku salut dengan sahabatku ini, ia jujur pada dirinya sendiri bahwa ia mengagumi seseorang disana, tapi juga tegas bahwa "Ok, cukup hanya mengagumi saja. Toh juga kami sudah tidak sendiri lagi". Senang berjumpa dengannya.
Mengagumi seseorang itu wajar-wajar saja. Siapa pun itu termasuk orang yang baru anda kenal. Tapi, ingatlah tetap bersyukur akan apa yang telah kita miliki saat ini, itu saja. So, sebatas mengagumi saja "it,s Ok".
Disaat ia berkegiatan, seperti biasa dengan semangat ia selalu melewati hari-harinya. Entah hari seperti biasa atau sedang ada kegiatan bersama. Pada saat itu, secara tidak sengaja ia berjumpa dengan seseorang disana. Seseorang yang ia belum kenal. Amat judes, sedikit tomboy, tapi dibalik itu memiliki senyum yang indah. Sahabatku ini amat sangat ingin tau siapa dia.
Sosok yang simple dan apa adanya menjadi daya tarik tersendiri. Mungkin tidak semua pria tertarik dengan hal itu, tetapi sahabatku lebih menyukai hal-hal seperti itu. Ia bercerita pada ku. Awalnya aku tak mengenalnya, tetapi cara ia berkomunikasi, tersenyum, dan menatap sesuatu, membuatku mengaguminya. Wanita yang indah.
Beberapa kali ia sempat saling bertukar senyum dan bercengkrama disela-sela berkegiatan dan lucunya mereka belum juga berkenalan. Mungkin benar pria lebih cepat mengagumi dan menyukai seorang wanita pada pandangan pertama, katanya. Rasanya nyaman bisa ada didekatnya dan berbagi senyuman. Tapi, sahabatku langsung berhenti bercerita dan akhinya tersenyum, sendiri.
Kami sudah tidak sendiri lagi. Itu mengapa lebih baik sebatas mengagumi, tidak ada yang lebih dari teman yang saling mengagumi. Aku paham hal itu, karena aku tau juga sahabatku sudah tidak sendiri lagi. Ada hati yang ia harus selalu jaga, tapi aku salut dengan sahabatku ini, ia jujur pada dirinya sendiri bahwa ia mengagumi seseorang disana, tapi juga tegas bahwa "Ok, cukup hanya mengagumi saja. Toh juga kami sudah tidak sendiri lagi". Senang berjumpa dengannya.
Mengagumi seseorang itu wajar-wajar saja. Siapa pun itu termasuk orang yang baru anda kenal. Tapi, ingatlah tetap bersyukur akan apa yang telah kita miliki saat ini, itu saja. So, sebatas mengagumi saja "it,s Ok".
Comments
Post a Comment