Skip to main content

Masa Yang Telah Berganti

Waktu terus berjalan tanpa memikirkan sekelilingnya. Terus berlalu begitu saja, menggantikan sesuatu yang seharusnya berganti, menggantikan suka cita menjadi duka, bertemu lalu akhirnya berpisah, dan begitupun sebaliknya.

Bagi kita yang tidak bisa menerima hal itu, dunia seperti tidak adil. Tapi ya begitulah hidup, kita tidak akan pernah siap dengan apa yang akan terjadi. Aku tidak sedang memotivasi para pembaca lewat tulisan ini, tulisan ini hanyalah ketikan curahan hati semata. 

Bagi anda yang sedang patah hati, ini bagian dari waktu yang menggantikan suka cita mejadi duka. Jangan lawan duka itu, nikmati seperti yang saya rasakan saat ini. Walau memang kesepian datang, kegelisahan, ketakukan, dan beberapa kali resah berlebih. Bagi saya yang sudah patah hati berkali-kali, saya pikir saya cukup terlatih menghadapi ini, dan ternyata tidak juga.

Aku sadar, setiap patah hati pasti rasanya menyakitkan. Saat ini aku sedang berusaha menerima semuanya ini, memang benar-benar berefek kepada semangat kerja, semangat berkarya, dan semangat dalam menjalani hidup, tetapi mungkin memang harus tetap dijalani.

Comments

Popular posts from this blog

Tidak Harus Tau

Pernah ndak kalian ada di posisi "kok tidak ada yang tau ya perjuangan ku". Atau "sedang capek banget tapi tidak ada yang tau". Jika kalian pernah merasakanannya, artinya kita sama. Seringkali ketika kita berjuang untuk seseorang, kita ingin perjuangan diketahui agar diapresiasi. Biasanya itu akan membuat kalian sakit hati, karena harapan itu jarang terjadi. Jika dari awal kita berpikir capek, lelah, dan beratnya proses tidak mesti diketahui orang, mungkin kita akan tidak sakit karena beban ekspektasi.

Takut Akan Masa Depan

Siapa yang pernah atau sedang mengalami hal ini? Takut akan sesuatu yang terjadi dimasa depan. Sebelumnya aku mau info, tulisan ini bukanlah sebuah solusi bagaimana cara kita agar tidak takut menghadapi masa depan. Tulisan ini hanya apa yang kupikirkan saja, jadi lebih ke curhat dan bukan solusi ya, hehehe... Jadi sering aku dihantui dengan ketakutan masa depan. Sesuatu yang tidak pasti. Bagaimana kalau terjadi A? Bagaimana kalau B? Jadi hal itu benar-benar mengganggu. Terbesit apakah aku akan bisa menghadapi jika sesuatu itu akan datang atau tidak, atau apakah nanti masih baik-baik saja atau tidak. Terjebak dalam moment itu seperti pengulangan yang tak terhingga alias looping-looping terus. Serasa tidak ada habisnya. Bagaimana cara menghadapinya adalah pertanyaan yg sering aku lontarkan ke diriku sendiri. Setelah itu aku mencoba memberanikan diri untuk masuk dan mengamati kenapa aku bisa takut akan masa depan. Ternyata mengamati dan mencoba memahami diri sendiri itu penting. Bukan unt...

Aku Salah

"Maaf aku tidak bisa melanjutkan semua ini, entah mengapa aku merasa bosan. Kamu terlalu baik, kamu sangat baik bagi ku. Kamu selalu berusaha membahagiakan ku, setiap ada masalah kamu tidak marah, tetapi lebih memendamnya dan menyelesaikannya di kemudian hari. Ini bukan salah mu, tetapi aku cuma ingin mengatakan aku bosan." "Aku tidak berani tegas dalam hubungan ini, aku hanya takut mengulang lagi dari nol jika aku harus memutuskan hubungan ini. Seperti aku membuang-buang waktu saja selama ini. Aku malas memulai untuk jatuh cinta lalgi dengan orang lain." "Sebenarnya, aku takut dimarah oleh orang tua ku jika hubungan ini berakhir. Itu mengapa aku selama ini berusaha untuk tetap ada dalam hubungan ini." "Selama ini, kemana pun aku berpergian bersamamu, aku anggap kita jalan-jalan biasa. Ya karena tidak ada teman yang aku ajak jalan - jalan. Kalau ada teman yang aku ajak jalan pasti aku ajak merekalah." "Maaf, beberapa waktu ini ada se...