Skip to main content

Membaca Yang Lalu

Malam ini aku tidak bisa tidur, mungkin karena terlalu lelah dengan pekerjaan dan sebagainya. Akhirnya aku buka laptop dan iseng lihat blog lama. Jadi terakhir aku menulis blog ini adalah 31 Januari 2019. Yaps, aku masih ingat masa-masa galau ketika sendiri.

Jujur aku malu membaca tulisan beberapa tahun yang lalu. Apa mungkin cara pandang ku terhadap hidup telah berubah? Maybe. Atau aku yang dulu terlalu melow menghadapi setiap permasalahan. Hahahaha,.. Tapi dari sini aku sadar, waktu akan mengubah cara pandang kita terhadap setiap permasalahan.

Awalnya aku mau hapus saja semua post yang pernah ku tulis. Tapi akhirnya aku urungkan niat ku itu. Karena entah mengapa ketika aku membaca tulisan yang dulu, keluh kesah dan lainnya. Aku merasa bersyukur bisa melalui masa itu dan menjadi lebih baik dari diriku sebelumnya.

Tapi satu hal yang mungkin akan selalu tetap dan baru aku sadari. Sejauh apapun aku berusaha memendam keluh kesah, permasalahan, kegundahaan, sebagai orang yang tidak enakan, akan sangat sulit untuk membaginya ke orang lain. Dan sepertinya salah satu media untuk bisa "curhat" ya dengan nulis blog. 

Jadi ternyata pelampiasan ku tetap sama seperti yang dulu. Cuma mungkin masalahnya akan beda saja. Dulu masalahnya percintaan galau-galauan, sekarang masalah bapak-bapak. Hahahaha,.. Ya aku sudah  merasa lebih baik setelah "curhat" di tulisan ini. Selama ini aku lupa, salah satu part yang hilang adalah menulis.

Comments

Popular posts from this blog

Tidak Harus Tau

Pernah ndak kalian ada di posisi "kok tidak ada yang tau ya perjuangan ku". Atau "sedang capek banget tapi tidak ada yang tau". Jika kalian pernah merasakanannya, artinya kita sama. Seringkali ketika kita berjuang untuk seseorang, kita ingin perjuangan diketahui agar diapresiasi. Biasanya itu akan membuat kalian sakit hati, karena harapan itu jarang terjadi. Jika dari awal kita berpikir capek, lelah, dan beratnya proses tidak mesti diketahui orang, mungkin kita akan tidak sakit karena beban ekspektasi.

Takut Akan Masa Depan

Siapa yang pernah atau sedang mengalami hal ini? Takut akan sesuatu yang terjadi dimasa depan. Sebelumnya aku mau info, tulisan ini bukanlah sebuah solusi bagaimana cara kita agar tidak takut menghadapi masa depan. Tulisan ini hanya apa yang kupikirkan saja, jadi lebih ke curhat dan bukan solusi ya, hehehe... Jadi sering aku dihantui dengan ketakutan masa depan. Sesuatu yang tidak pasti. Bagaimana kalau terjadi A? Bagaimana kalau B? Jadi hal itu benar-benar mengganggu. Terbesit apakah aku akan bisa menghadapi jika sesuatu itu akan datang atau tidak, atau apakah nanti masih baik-baik saja atau tidak. Terjebak dalam moment itu seperti pengulangan yang tak terhingga alias looping-looping terus. Serasa tidak ada habisnya. Bagaimana cara menghadapinya adalah pertanyaan yg sering aku lontarkan ke diriku sendiri. Setelah itu aku mencoba memberanikan diri untuk masuk dan mengamati kenapa aku bisa takut akan masa depan. Ternyata mengamati dan mencoba memahami diri sendiri itu penting. Bukan unt...

Aku Salah

"Maaf aku tidak bisa melanjutkan semua ini, entah mengapa aku merasa bosan. Kamu terlalu baik, kamu sangat baik bagi ku. Kamu selalu berusaha membahagiakan ku, setiap ada masalah kamu tidak marah, tetapi lebih memendamnya dan menyelesaikannya di kemudian hari. Ini bukan salah mu, tetapi aku cuma ingin mengatakan aku bosan." "Aku tidak berani tegas dalam hubungan ini, aku hanya takut mengulang lagi dari nol jika aku harus memutuskan hubungan ini. Seperti aku membuang-buang waktu saja selama ini. Aku malas memulai untuk jatuh cinta lalgi dengan orang lain." "Sebenarnya, aku takut dimarah oleh orang tua ku jika hubungan ini berakhir. Itu mengapa aku selama ini berusaha untuk tetap ada dalam hubungan ini." "Selama ini, kemana pun aku berpergian bersamamu, aku anggap kita jalan-jalan biasa. Ya karena tidak ada teman yang aku ajak jalan - jalan. Kalau ada teman yang aku ajak jalan pasti aku ajak merekalah." "Maaf, beberapa waktu ini ada se...